ANTUSIASME SELURUH HAKIM DAN APARATUR PENGADILAN TINGGI AGAMA KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BANGKA BELITUNG DALAM MENGIKUTI KEGIATAN TAUSIYAH

 

Pangkalpinang - Humas PTA Babel : Bertempat di Musholla Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Bangka Belitung, Hakim Tinggi dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Bangka Belitung mengikuti kegiatan tausiyah rutin. Pada kesempatan kali ini, tausiyah disampaikan oleh Dra. Hj. Iin Mardiani, M.H. dengan judul "Rezeki Dapat Dibedakan Menjadi Dua", Rabu (8/10/2025).

Dalam tausiyah, Beliau mengingatkan bahwa rezeki merupakan sesuatu yang telah dijamin oleh Allah SWT dan Allah sendiri memberikan rezeki kepada makhluknya dengan berbagai cara, sebab atau wasilah. Karena Allah SWT Maha Pemberi dan Maha Kaya. Rezeki adalah segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Allah SWT), bisa berupa materi atau non-materi. Rezeki berupa materi seperti harta dan kekayaan yang bisa dirasakan oleh panca indera. Sedangkan non-materi bisa berupa kecerdasan, kesehatan, kebahagiaan, ketentraman dan sebagainya. Namun, dalam Islam rezeki bisa dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Rezeki yang Halal dan Thayyib (baik)
Ini adalah rezeki yang diperoleh dengan cara yang benar, sesuai syariat Islam, dan digunakan untuk hal-hal yang baik pula. Rezeki yang halalan thayyiban ini membawa keberkahan, menumbuhkan kebaikan dalam diri, serta mendekatkan kita kepada Allah.
2. Rezeki yang Haram
Yaitu rezeki yang diperoleh melalui cara yang tidak dibenarkan oleh agama: mencuri, menipu, korupsi, riba, dan sebagainya. Meskipun jumlahnya banyak, namun tidak ada keberkahan didalamnya, bahkan bisa menjadi penyebab doa tidak dikabulkan dan hati menjadi keras.

Diakhir tausiyah, Beliau berharap semoga kegiatan tausiyah seperti ini bisa terus dilaksanakan secara rutin, baik setiap pekan, setiap bulan atau dalam momen-momen tertentu, agar hati kita senantiasa terisi dengan nasihat dan cahaya keimanan. Karena sebagaimana tubuh kita butuh makanan setiap hari, demikian pula jiwa dan hati kita butuh asupan ruhani berupa ilmu, nasihat dan peringatan. ALF

 

 

 

(BMA | Foto : Ridho)